Category Archives: Tugas

Galeri

This blog is not dead yet !

sejalan dengan judulnya, blog ini belum mati ! meskipun telah lama ditinggal sang pemilik (ya sebenrnya gak ditinggal2 amat sih, cuman cek comment, bales comment sama cek traffic tanpa ngeposting aja :D), tapi inti dari blog itu nulis, so, apa … Baca lebih lanjut

E-learning dengan Moodle

buat temen – temen seperjuangan 2007 tekpend yang mengontrak mata kuliah E-learning semoga yang saya buat ini bisa bermanfaat buat temen – temen. Baca lebih lanjut

Manajemen Teknologi Pendidikan | 16/02/2010

1. Definisi Manajemen (Stoner)

Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi lainnya, agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

2. Definisi Manajemen (Koonentz & Donnel )

  • Menitikberatkan pada pemenfaatan orang-orang dalam mencapai tujuan
  • Agar tujuan dapat dicapai orang-orang tersebut harus mempunyai tugas, tanggung jawab dn wewenang yang jelas (job description)

3. Definisi Manajemen (Umum)

Suatu metode/teknik atau proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara sistematik dan efektif, melalui tindakan-tindakan perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating) dan pengawasan (Controlling) dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien

4. Dr. Sp. Siagian   dalam buku  filsafat administrasi
management dapat didefinisikan sebagai “kemampuan atau keterampilan Untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui Orang lain”. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa management Merupakan inti daripada administrasi karena memang management merupakan Alat pelaksana utama daripada adminsitrasi”

5. Menurut prof. Dr. H. Arifin abdulrachman dalam buku kerangka pokok- pokok management dapat diartikan :

A. Kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas;
b. Proses,  yakni kegiatan  dalam  rentetan  urutan- urutan;
c. Insitut/ orang – orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan-kegiatan

6. Definisi sendiri,
Manajemen merupakan usaha untuk mengatur orang-orang ke dalam posisi-posisi tertentu dan membuat peraturan-peraturan supaya tujuan yang telah di tetapkan bisa terealisasi dan untuk mengontrrol orang-orang yang ada di dalamnya.

Dalam ranah teknologi pendidikan seperti yang tergambarkan dalam bagan di bawah ini, menginidikasikan bahwa manajemen teknologi pendidikan termasuk dalam kajian pengelolaan

Dalam manajemen teknologi pendidikan dilakukan need assessment sebagai langkah awal dari proses secara sistematis

Need Assesment sendiri adalah Rencana dan proses pengumpulan informasi dalam mencari kesenjangan antara apa yang tidak ada dengan apa yang seharusnya ada untuk menghasilkan prioritas yang digunakan untuk penetapan tujuan dan mencari upaya pemecahan masalah.

Sedangkan tujuan dari need assessment itu sendiri adalah menemukan dan mengenali parameter parameter penyebab masalah untuk mencari pemecahan yang akurat

Proses need assessment itu di klasifikasikan ke dalam 7 bagian

  1. Gather Information, yaitu proses pengumpulan informasi dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan
  2. Identify discrepancies,yaitu proses dimana menidentifikasi perbedaan antara harapan dan hasil yang ingin dicapai, dalam proses ini masalah yang dihadapai sudah ada
  3. Do performance analysis, proses ini ada ketika masalah yang timbul karena adanya kekurangan di sumber daya manusia, maka hal yang dilakukan bias dengan pengadaan diklat
  4. Identify constrain and resources, proses ini ada ketika masalah yang timbul karena sarana penunjang SDM, maka hal yang bisadilakukanadalah dengan manajerial
  5. Identify learner characteristic, proses ini dilakukan untuk membantu memecahkan masalah dengan me-sinergikan antara pembelajar objek atau sumber sarana yang diperlukan
  6. Identify priorities and goals, dalam proses ini di tentukan prioritas utama dan tujuan yang harus di capai
  7. Write problem statement, proses ini adalah akhir dari proses need assessment, dimana isinya adalah untuk menyimpulkan permasalahan yang ada serta prioritas dan tujuan yang telah di tetapkan


untuk tim pengembang LMS madrasah

untuk pengembangan layout maupun hal lainnya yang berkaitan dengan design dan interface dalam LMS, silahkan klik disini untuk meliht dan memilih juga me-download contoh template yang ada

untuk kostumisasi bisa menghubungi technical support Laboratorium Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

dan untuk permintaan kostumisasi template silahkan kirimkan permintaan anda dengan format

1. nama templte / kirimkan link downloadnya

2. cantumkan logo

3. cantumkan logo-logo lain atau objek yang akan dimasukn lainnya

kirimkan ke alamat email neozonk@yahoo.com

terima kasih

Dasar Flash

di dedikasikan untuk Laboratorium Virtual Teknologi Pendidikan, berisi penjelasan dasar pengoperasin flash untuk pemula, source bisa di download dengan me-klik pada gambar

Template Flash buat Konsumen

Luma062909_1316_TemplateFla1.pngyan dah lama banget nih gak nulis blog,,

Untuk kali ini saya sudah membuat template flash dengan memanfaatkan LoadVariables,

Diatas adalah screenshot dari template yang saya buat,

Saya menggunakan loadVariables supaya mudah dalam peng-editan content

Untuk petunjuknya menyusul aja ya..hehe

Untuk sourcenya bisa di unduh disini

Jenis-jenis Element of Art Fotografi

jenis dari Element of Art itu sebenarnya banyak, hanya saja saya kaan menjelaskna beberapa diantaranya.

  1. Rule of Third

Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang Umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto. Lihatlah contoh foto yang mengandung Rule of Third

EOA

EOA

Anda bisa lihat komposisi objek pada foto diatas, fotografer menempatkan objek sebesar 1/3 dari besar foto secara keseluruhan

2. Shape

Komposisi foto yang berisi shape adalah dengan adanya objek yang akan membentuk suatu bentuk abstrak yang diakibatkan karena pembandingan dua keadaan cahaya yang berbeda.
Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar. Kita bisa ambil contoh foto yang mengandung unsur shape adalah foto shilouet, foto tersebut membandingkan objek yang dalam keadaan terang dan gelap dimana objek yang gelap atau tidak terkena cahaya atau objek di depan cahaya itu akan membentuk shape .

shape

shape

3. Tekstur

Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pola. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.

tekstur frozen_lady_by_daemonoropsis

tekstur frozen_lady_by_daemonoropsis

Foto diatas mengandung unsure tekstur karena dalam foto tersebut terdapat objek air yang membentuk titik-titik besar dan berpola di atas badan seekor kumbang, objek air itu seakan-akan bisa dilihat dari berbagai arah dan seakan-akan bisa di sentuh, inilah yang dimaksud dengan tekstur

4. Perfektif

Foto dengan unsure persfektif mempunyai objek yang berjarak atau seakan-akan berjarak, unsure ini biasanya dipadukan dengan unsure garis, karena biasanya foto dengan unsure perfektif dapat berupa garis. Contoh seperti di bawah ini :

persfektif

persfektif

Contoh foto diatas dikatakan persfektif, karena memenuhi seperti yang disebutkan tadi, objek yang ada seakan-akan berjarak, dan di gambarkan dari objek yang besar sebagai jarak terdekat dan objek kecil sebagai jarak terjauh.

5. Garis

Fotografer kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar.

line

line

Foto diatas sangat jelas sekali membentuk objek garis yang dinamis

6. Framing

Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek. Frame biasanya dibentuk oleh fotografer sebagai batas penglihatan objek dan biasanya frame yang digunakan di dalam foto itu sendiri memakai objek lain, lihatlah contoh di bawah ini :

framing

framing

7. Reflection

Unsur dalam foto ini merefleksikan objek nyata ke objek yang ada di sekitarnya, biasanya objek yang di jadikan sebagai objek refleksinya, yaitu, air dan lantai yang berwarna putih dan yang bisa memantulkan kembali dan menggambarkan objek aslinya, lihatlah dan amatilah contoh foto di bawah ini

reflection

reflection

Element of Art dalam Fotografi

Konsep dari fotografi. Pada dasarnya, fotografi adalah proses membuat gambar (image) dari cahaya. “Melukis dengan cahaya” adalah kata-kata yang selalu dikaitkan dengan fotografi. Cahaya itu sendiri yang membuat lukisan. Kalau seorang pelukis membutuhkan kanvas, beberapa botol atau kaleng cat, dan beberapa tipe kuas. Dalam fotografi, kita memakai alat yang berbeda untuk membuat “lukisan”, yaitu (1) sumber cahaya sebagai catnya kita, (2) alat perekam cahaya sebagai kanvas kita, dan (3) alat pengontrol cahaya sebagai kuas kita. Namun dalam fotografi juga dikenal yang namanya Element of Art (EOA). EOA dalam fotografi sangat penting karena EOA dapat menentukan komposisi hasil dari foto itu sendiri, EOA juga dapat digunakan sebagai dasar kita dalam membuat atau mengabadikan sebuah momen. Seni dalam fotografi adalah hal yang sangat penting dan hal yang perlu diperhatikan, dan peran EOA dalam fotografi adalah sebagai dasar dari elemen-elemen seni yang ada dalam foto, terlepas dari semua pengeturan yang ada pada kamera.

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Cara anda menata komposisi dalam jendela bidik akan diinterprestasikan kemudian setelah foto anda tersebut dicetak. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan, beda, eksentrik. Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik.

Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Pada kesempatan-kesempatan tertentu, bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik bila anda menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari sebuah garis pembagi biarpun itu vertikal.

Untuk menghindari sebuah gambar yang dinamis diperlukan juga kehadiran irama. Irama ini terjadi karena adanya pengulangan berkali-kali sebuah objek yang berukuran kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan adanya suatu gerakan.

  • Garis
    Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
  • Shape
    Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
    Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar. Kita bisa ambil contoh foto yang mengandung unsur shape adalah foto shilouet, foto tersebut membandingkan objek yang dalam keadaan terang dan gelap dimana objek yang gelap atau tidak terkena cahaya atau objek di depan cahaya itu akan membentuk shape .
  • Form
    Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.
  • Tekstur
    Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.
    Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.
    Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
  • Patterns
    Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
    Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.

Setelah anda mempelajari dan memahami konsep dasar Element Of Art berikut adalah ebebrapa jenis komposisi yang bisa di gunakan :

  • Rule of thirds
    Bayangkan ada garis-garis panduan yang membentuk sembilan buah empat persegi panjang yang sama besar pada sebuah gambar. Elemen-elemen gambar yang muncul di sudut-sudut persegi panjang pusat akan mendapat daya tarik maksimum.
  • Format : Horizon atau Vertikal
    Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil terbaik. Konsep element of art bias digunakan dalam pengambilan gambar baik secara vertical maupun horizontal, karena hasil dalam fotografi itu ada dua, kalau tidak horizontal pastilah vertical.
  • Keep it simple
    Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik adalah keep it simple. Sangat sulit bagi orang yang melihat sebuah foto apabila terlalu banyak titik yang menarik perhatian. Umumnya makin ramai sebuah gambar, makin kurang menarik gambar itu. Karena semakin ramai objek dalam foto, akan membingungkan objek mana yang sebenarnya kita fokuskan dan yang pesan yang ingin kita sampaikan dalam foto itu akan berbeda penafsiran dengan orang lain, yang akan mengakibatkan kurang maksimalnya hasil dari fotokita sendiri. Cobalah berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan maksimalkan daya tariknya.
  • Picture scale
    Sebuah gambar yang nampak biasa namun menjadi menarik karena ada sebuah titik kecil yang menarik perhatian. Dengan pemotretan landscape atau monument, kembangkan daya tarik pemotretan dengan menambahkan obyek yang diketahui besarnya sebagai titik perhatian untuk memberikan kesan perbandingan skala.
  • Horizons
    Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan timbul kesan penuh.
  • Leading lines
    Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk :
    Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.
  • Be different
    Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.
  • Colour
    Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.
  • Framing
    Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek.
  • Shooting position
    Ketika kita merasa jenuh dengan komposisi yang itu-itu saja, cobalah merubah sudut pandang sepenuhnya. Misalnya posisi duduk ke posisi berdiri atau pengambilan bidikan dari atas atau bawah dari subyek.

Number of subject
Pemotretan dengan banyak subyek yang relatif seragam, kurang menarik dari pandangan komposisi. Temukanlah salah satu subyek yang berbeda diantara sekian banyak subyek tersebut. Berbeda diartikan berbeda gerakan, bentuk dan warna.